Thursday, August 28, 2014

Sejarah,Aksesoris dan Cinderamata Warok



Warok ponorogo
1.  Sejarah Warok
Dulu pada abad ke XV Ponorogo itu bernama Wengker yaitu daerah kekuasaan Majapahit yang waktu itu dipimpin Prabu Brawijaya ke V. Wengker pada waktu dipimpin oleh seorang demang yang bernama Ki Ageng Suryongalam atau Ki Ageng Kutu karena tinggal di desa Kutu – Jetis, orang yang sakti mandraguna.  Wengker itu, jaman dulu mesti harus asok peti ke penguasanya yaitu Majapahit. Tapi Ki Demang agak mbelot, sudah beberapa tahun tidak mau menghadap dan kirim upeti. Mesti saja Sang Raja ngamuk dan segera menyuruh utusan untuk mengklarifikasi hal itu. Sebagai utusan adalah kebetulan putranya sendiri yaitu Lembu Kanigoro. Segera Sang Pangeran berangkat menuju ke Wengker, tapi rupanya Sang Pangeran berkunjung dahulu di tempat kakaknya y
aitu Raden Patah yang menjadi Sultan di Demak. Di situ sempat belajar tentang taktik perang dan agama Islam. Lembu Kanigoro ini pintar dan cepat menjadi ahli, setelah memeluk agama islam Lembu Kanigoro berganti nama menjadi Bethoro Katong atau Raden Katong. Berikut, lalu meneruskan perjalanannya ke Wengker ditemani abdi bernama Selo Aji. Setelah tiba disana, kebetulan bertemu dengan seorang muslim  taat yang bernama Ki Ageng Mirah. Dari situ Raden Katong menyusun kekuatan untuk bertemu dengan Ki Ageng Kutu dengan baik-baik tapi tetap saja menolak dan malah melawan utusan ini. Akhirnya terjadilah perang tanding adu kesakten dan Raden Katong megalami kekalahan. Begitu dengan cara menikahi puteri pertama Ki Demang yang bernama Niken Sulastri barulah bisa mengalahkannya, yaitu dengan cara mengambil pusaka saktinya Kyai Puspitorawe.
Kembali ke belakang, pada saat Ki Ageng Suryongalam (Ki Kutu) menjadi Demang di daerah Wengker, beliau mendirikan perguruan-perguruan kanuragan yang mengajarkan ilmu-ilmu kesaktian dan kebatinan, muridnya banyak dan rata-rata menjadi sakti mandraguna. Itu dikarenakan ilmu yang diajarkan Ki Ageng, siapa yang mampu bertapa brata dan menghindari perempuan maka akan sempurna ilmu kesaktiannya.
Setelah Ki Ageng Kutu ini kalah dan mangkat para pengikut dan murid-muridnya dikumpulkan oleh Raden Katong diarahkan untuk menjadi Manggala Negeri demikian juga dengan tempat-tempat perguruan tersebut dijadikan tempat untuk menggembleng para pemuda, guna menjadi satria-satria untuk pertahanan daerah yang yang baru didirikan yaitu Bumi Ponorogo, dan Raden Bethoro Katong menjadi Bupati pertamanya. Para manggala sakti inilah yang pada akhirnya disebut Warok, yaitu para satria yang patriotik untuk belo negeri dan berbudi luhur, berwatak jujur, bertanggung jawab, rela berkorban untuk kepentingan orang lain. Suka bekerja keras tanpa pamrih, adil dan tegas, banyak ilmu, kaweruh luhur dan tentunya sakti mandraguna.

2.  Aksesoris Warok
http://kotareog.com/wp-content/uploads/2013/04/warok-sumoroto-ponorogo.jpg https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIbiZf6ktK53jWJloa015HfzcelJM7kz0IGiyO-YX9iDFv25GFUU7Wbo9lT1nTH-aSmVtiTfs1mJ9fDwS8VCUIY8H9XQq5IEejiBXTAatJQ6Fr5xnOOIxehO9eVb73xYee4a1lwDTdszfI/s1600/warok.jpg
Warok Muda
Warok tua
Udeng iket gadung mondolan
Udeng iket modang mandolin
Baju Waktung
Baju waktung+ baju putih
Celana panjang hitam kombor
Celana panjang hitam kombor
Jarik
Jarik
Stagen cinde
Stagent cinde
Epek timang
Epek timang
Kolor
Kolor
Keris gabel
Keris gabel

Tongkat

Jam kantung/ gandul/ saku

Sandal kosek/ tlumpan

Wok
doc. laras budayaUdeng iket                                                         Stagen Cinde
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglRVzXj2FhXVjKD6HC3orHFEosnLC3VGYyE8xwrgf_zvq4iOuR9iXN0dImlrdbFpILT5cYhUG7w-SnJlzcd9XCcHTvInz8UXlJpjRw1OMspyWKlQz-79rTgvrhqb8opT7cxJc-eyYXCNDl/s1600/blankon.jpg
Kolor                                               
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGMefLJEjijfV92f0rOmpY_n4fH5tx0QeqNkJCStkN-f9qsCMSjk84S6bgBw4m4Rtg3ALJPBTnyMVFSUVAkU7BwDVP8QarxG_JlIlInQDEZ4G2NfGLY8vj8B9HL7nur0Y7wUC-XlHDqOxt/s1600/kolor.jpg
Jarik
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEZCdHHzvZBsqjs64ryjfiQElVHPHMIZuTI8bmmT-B_yU9wyj6KmBGfn2l3YEmcpKanNPghn0eJ_41qsigfdryEprpgGTKWyp8IrVXWmlGTapaBBbrA69x1EfomGNz4lKz4xas_vhGABKS/s320/JArik.jpg

No comments:

Post a Comment